Kebangkitan Masakan Cina-Amerika: Dari Chop Suey hingga Revolusi Takeout

Pada awal 1900-an, restoran Cina di Amerika Serikat memperkenalkan bahan-bahan kuliner baru kepada komunitas di seluruh negeri. Makanan pokok seperti kecap, minyak wijen, tauge, kastanye air, jamur kering, mie goreng, teh Oolong, dan kue almond mulai muncul di dapur lokal. Bahkan sayuran membuat tanda mereka dengan nama baru—bok choi, yang kemudian dikenal sebagai “Pak choi” atau “Chinese Romaine”, dan kubis Napa, sering disebut “kubis Cina.” Selama periode ini, tidak jarang keluarga Amerika yang kaya—terutama yang berada di Pantai Barat—mempekerjakan juru masak Cina untuk pekerjaan rumah tangga. Misalnya, penulis buku masak terkenal dan tokoh TV James Beard, yang dibesarkan di Portland, Oregon, memuji juru masak Cina keluarganya, Jue-Let, sebagai pengaruh kuliner yang signifikan. Pada tahun 1915, sebuah manual San Francisco bahkan diterbitkan untuk membimbing imigran Cina dalam menyiapkan makanan yang cocok untuk rumah tangga Amerika.

Karena praktisi kuliner ini menyesuaikan resep dengan selera lokal, mereka memodifikasi hidangan Cina selatan dan menciptakan gaya makanan Cina yang sama sekali baru—chop suey menjadi contoh utama—yang tidak memiliki tandingan dalam masakan tradisional Tiongkok. Bagi banyak imigran Tionghoa, pekerjaan restoran, di samping https://catfish-cove.com/ usaha seperti binatu Cina, menjadi ceruk penting pada saat diskriminasi yang meluas dan hambatan bahasa membatasi kesempatan kerja dalam ekonomi upah. Pada tahun 1920-an, hidangan seperti chop suey telah menangkap imajinasi orang Amerika kelas menengah, meskipun dalam beberapa dekade setelah Perang Dunia II, inovasi semacam itu mulai ditolak sebagai tidak otentik, meskipun popularitasnya abadi.

Pergeseran besar dalam pengaruh kuliner terjadi pada tahun 1955 ketika Republik Tiongkok mengevakuasi Kepulauan Dachen, mendorong banyak orang yang selamat untuk pindah ke Taiwan dan akhirnya ke Amerika Serikat karena terbatasnya kesempatan di dalam negeri. Koki dari Kepulauan Dachen membawa perspektif segar yang meninggalkan jejak abadi pada masakan Tiongkok Amerika. Pada akhir 1950-an, imigran Taiwan sebagian besar telah menggantikan pionir Kanton sebelumnya sebagai tenaga kerja utama di restoran Cina. Kedatangan mereka memperluas spektrum rasa makanan Tionghoa-Amerika, memperkenalkan resep dari berbagai wilayah Tiongkok serta hidangan yang terinspirasi dari Jepang.

Restoran Tionghoa-Amerika juga memainkan peran penting dalam membentuk kebiasaan bersantap modern AS. Mereka adalah pelopor di sektor take-out dan delivery; pada 1970-an, jaringan New York City—Empire Szechuan Gourmet Franchise—mulai mempekerjakan mahasiswa Taiwan dari Universitas Columbia untuk menangani pesanan pengiriman. Selain itu, tempat-tempat ini termasuk yang pertama menggunakan menu bergambar, konsep baru yang membantu menjembatani kesenjangan bahasa dan menarik basis pelanggan non-Cina yang lebih luas.